DURIAN BAWOR KAKI 4

DURIAN BAWOR KAKI 4


KARAKTERISTIK DURIAN BAWOR (Montong Bawor / Bhineka Bawor)
"Durian Bawor" adalah jenis durian montong orange dengan batang sambung dengan durian lain yang menjadi "kaki baru" dengan berbagai macam tujuan, yang salah satunya adalah untuk menambah cepat pertumbuhan tanaman karena serapan unsur hara yang lebih banyak.

KEUNGGULAN BUDIDAYA DURIAN BAWOR
  1. Sangat Cocok ditanam di dataran rendah 6-600 meter dari permukaan laut (mdpl)
  2. Tidak mudah roboh karena ada tambahan kaki baru (4 kaki).
  3. Buah sama dengan induk karena berasal dari bibit vegetatif.
  4. Memiliki Nilai Seni.
  5. Bisa sebagai tanaman pencegah banjir.
  6. Mencegah tanah longsor.
  7. Mempertahankan cadangan muka air.
  8. Usaha penyelamatan lingkungan terhadap iklim global.
  9. Mempunyai aspek ekonomis dan aspek sosial.
CARA PENANAMAN DAN PERAWATAN DURIAN BAWOR
  1. Persiapan buat lobang tanam minimal 60 cm kali 60 cm kali 60 cm
  2. Media tanam campurkan pupuk kandang (yang telah dicampur GLIO 1 pack per 30 kg pupuk kandang) dan tanah dengan perbandingan 1:2 atau kalau tidak ada pupuk kandang bisa memakai Pupuk Nasa (Supernasa atau Poc Nasa) dicampur air dan GLIO.
  3. Jarak tanam ideal Durian Bawor lebih dari 8 meter kali 8 meter.
  4. Pemupukan 3-4 kali setahun.
  5. Perawatan yang baik dan intensif akan mempercepat usia buahnya tanaman

Pemupukan Durian Bawor
Pemupukan dilakukan bertahap menggunakan Pupuk Organik Nasa seperti tabel di bawah ini, pemupukan dengan Pupuk Organik Nasa dengan dosis kecil bermanfaat besar. 






Tabel Pemupukan Durian
Umur
(Tahun)
Pukan
Kg/pohon
NPK
Kg/pohon
Gram/pohon
frekuensi / Tahun
1-3
30-50
0,5-1,0
5-10
-
4-5 tutup
1-2x/bulan
4-6
75-150
1,5-2,5
10-20
10-15
4-5 tutup
2-4x/bulan
7-10
200-300
1,5-3,00
10-20
15-30
4-5 tutup
2-4x/bulan

Pengaturan Pembuahan Durian :
Di pulau jawa umumnya musim durian terjadi di bulan November - Februari. 
Pengaturan buah yang kontinyu / tak putus adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi jika segala kebutuhan tanaman tercukupi dengan baik sehingga tanaman akan berbuah sepanjang tahun.
Adapun pengaturan yang bisa dilakukan yaitu dengan cara membuat blok-blok tanaman dengan dosis pupuk dan waktu yang berbeda sesuai tahapan sehingga efek pemupukan akan berlangsung terus menerusdiantara blok-blok tanaman yang diperlukan. Adapun pupuknya bisa mengacu pada dosis diatas. Dengan prinsip tetap menjaga kebutuhan tanaman terutama faktor air.

Penyerbukan
Karena karakter bunga dari jenis yang sama akan berbunga pada waktu yang bersamaan, maka untuk menghasilkan terjadinya penyerbukan sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu varietas tertentu, tetapi penanaman dicampur varietas yang lain.

Perbedaan Durian Bawor dengan Jenis Lain
JENIS SPESIFIKASI
BAWOR
MONTONG
KANI
LOKAL
UKURAN BUAH
Besar
Besar
Besar
Kecil
BOBOT BUAH (Kg)
8-15
10-13
10
3,5-6
RASA BUAH
Sangat Manis
Sangat Manis
Sangat Manis
Sangat Manis
DAGING BUAH
Tebal
Tebal
Tebal
Tipis
BIJI
Tipis
Tipis
Besar
Besar
USIA BUAH (Th)
3,5-4
4-5
4-5
5
Potensi Ekonomi Durian ( Per Satuan )
Harga Bibit Rp.150.000,-
Pemeliharaan 3 tahun dengan Produk Nasa : ( Rp. 254.000 )
§  >  SUPERNASA 2 Botol : Pemupukan bertahap per 2 bulan
§  >  Powernutrition 1 botol (tahun ke.3)
§  > Poc Nasa 2 botol (hingga tanaman terjangkau) bisa dilakukan 1 bulan sekali.
§  > Hormonik 2 botol (hingga tanaman terjangkau) bisa dilakukan 1 bulan sekali.
§  > Pupuk NPK 0,5 - 1 Kg (2000 - 10.000)
Total : 389.000,-
Tahun ke 3 - 4 ( mulai berbuah ) Minimal berbuah 5 buah tahun 4 = 5 kali 5 kg kali Rp. 25.000 = Rp. 625.000,- Tahun ke 5 : minimal buah 20 = 20 kali 5 kg kali Rp.25.000 = Rp. 2.500 - 55.000 (Powernutrition) Keuntungan Kasar Budidaya Durian di Tahun ke.4 :625.000 - 385.000 = Rp. 240.000,- Keuntungan Kasar Budidaya Durian di tahun ke.5 :2.500.000 - 55.000 = Rp. 2.450.000,- dst...

KONSULTASI PRODUK & PELUANG BISNIS NASA JUGA PEMESANAN PRODUK: 
Hub Hotline:  087770007358 / 081228148229 pin BB 26d0fa87























PADI ORGANIK DI POLIBAG

 PADI ORGANIK DI POLIBAG

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap tahunnya kita kehilangan ribuan hektar lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi sarana perumahan, pertokoan, dan lain-lain. Hal ini tentu sedikit besarnya akan berpengaruh terhadap menurunnya hasil produksi pertanian terutama makanan pokok seperti padi/beras. Menanam padi dengan media polybag atau ember plastik yang akan saya paparkan nanti walaupun tidak menjadi solusi bagi penambahan lahan pertanian dan peningkatan hasil pertanian tapi diharapkan menjadi salah satu alternatif kalau terus diperdalam dan dikembangkan. 
Untuk lebih jelasnya berikut tahapan budidaya bertanam padi di polibag adalah:

1. PERSEMAIAN

Polibag ukuran diameter 25-30 cm diisi campuran tanah dengan kompos (yang telah dicampur Natural GLIO) sekira 70:30 setinggi 25 cm. Tanah sebaiknya diambil dari sawah atau dari tempat lain yang tidak banyak mengandung pasir. Sebelum dimasukkan ke dalam polibag tanah dengan kompos diaduk merata dalam keadaan kering. Polibag bisa diganti dengan wadah plastik bekas cat 5 kg atau ember. Bagian bawah dilubangi untuk drainase air. Setelah polibag diisi media kemudian disiram dengan SUPERNASA. Seleksi benih yang bagus. Caranya dengan merendam benih dalam larutan garam dan POC NASA. Benih yang mengapung dibuang, benih yang tenggelam ditanam.

2. PENANAMAN

Benih yang sudah dipilih tadi ditanam satu polibag satu benih yang diletakkan di tengah-tengah. Sediakan satu polibeg untuk menanam bibit cadangan sebagai penyulam jika ada bibit yang mati. Setelah satu minggu tinggi tanaman sudah mencapai 7-10 cm.

3. PENGAIRAN

Praktis bertanam padi di polibag tidak membutuhkan penggenangan. Namun tanah harus dijaga tetap lembab atau basah dan tidak boleh kering. Cara menyiram bisa menggunakan alat penyiram air. Waktu penyiraman dilakukan saat teduh di waktu pagi atau sore (seperti menyiram tanaman hias).

4. PEMUPUKAN

Sejak awal tanah dalam polibeg sebagai tempat pertumbuhan akar sudah mengandung pupuk organik yang berasal dari kompos. Selama pertumbuhan vegetatif tanah harus dipupuk juga untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pupuk yang digunakan bisa pupuk organik padat SUPERNASA atau cair. POC NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR. Dosis bisa dilihat dilabel produk. Jika kondisi tanah awal kurang subur penggunaan urea atau pupuk majemuk NPK dianjurkan agar pertumbuhan bagus dan padi menghasilkan bulir yang berisi.

5. PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

Pengendalian hama padi dalam polibag tidak akan terlalu sulit. Karena memang penanaman padinya skala kecil untuk pekarangan. Dianjurkan menggunakan pestisida nabati yaitu cairan pengendali hama yang dibuat dari bahan-bahan alami. Sebagai contoh, semut dan walang sangit bisa dikendalikan dengan menggunakan campuran bawang putih dan jahe yang dihaluskan kemudian dicampur dengan air atau pakai PESTONA atau BVR atau PENTANA. Dengan luas pekarangan 1000 m2 anda sekurangnya sudah mempunyai 10.000 polibeg padi. Dalam satu pot dengan pemupukan optimal dapat menghasilkan sekurangnya 1 – 2 ons atau 100 – 200 gram gabah per polibeg Kalau 10.000 polibag, coba anda hitung sendiri..!! Ini artinya anda bisa menghasilkan sumber pangan utama sendiri. Dengan demikian ketahanan pangan sesungguhnya bisa dimulai dari rumah tangga. Silahkan dicoba?

konsultasi/pemesanan produk:

087770007358 / 081228148229 / pin BB 26d0fa87

BIBIT PADI ORGANIK NASA

BIBIT PADI ORGANIK BER-TEKNOLOGI ORGANIK NASA

Salam NASA!!
Rekan-rekan mitra NASA dan pejuang-pejuang bangsa saudaraku wahai para petani padi dimanapun anda berada, kali ini kita akan belajar bersama membuat benih padi unggul. Benih padi yang unggul sangat penting sekali bagi kita karena benih merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan budidaya kita.
Bagaimanapun baiknya perawatan tanaman yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika benih yang kita gunakan sangat jelek.

Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran, namun apakah semuanya mempunyai kualitas yang baik? Seringkali kita menemukan kejadian walaupun benih yang kita gunakan tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah kita tanam hasilnya kurang memuaskan. Yah, namanya juga jaman sekarang apa saja bisa dicurangin apalagi proyek benih. Wuih....waspadalah.....

Langkah yang utama untuk membuat benih padi yang unggul adalah kita harus memiliki benih padi berlabel putih, benih dengan label putih bisa kita dapatkan di balai benih padi setempat. Seandainya kita kesulitan mendapatkan benih berlabel putih kita bisa juga menggunakan benih yang berlabel ungu. Benih berlabel ungu bisa kita dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan benih sekitar 25 Kg untuk lahan 1 ha.

Langkah yang kedua kita siapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Lahan harus terisolasi dengan tanaman padi yang lain agar kemurniannya terjaga. Jarak antar lahan dan tanaman padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita menanamnya berbeda waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja caranya yang penting jangan sampai waktu pembungaannya sama.

Sebelum benih label putih/ ungu kita semai, sebaiknya kita seleksi dulu dengan menggunakan air garam/ air abu. Gunakan benih yang terendam dan jangan gunakan benih yang mengapung. Rendam dengan air bersih ditambah POC NASA selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam pula. Namun jika calon akar belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam lagi.

Lahan pesemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas kurang lebih 20 % dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi biasa, hanya yang harus diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1 minggu sebaiknya semprot POC NASA + HORMONIK + pestisida organik PESTONA secukupnya. Dan saat bibit satu minggu menjelang tanam sebaiknya kita aplikasi pestisida organik BVR dan CORRIN, agar saat penanaman nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.

Pada saat pengolahan tanah luku garu sebaiknya ditaburi Dolomit ditambah pupuk organik padat SUPERNASA dan Phospat (TSP atau SP-36).

Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memperhatikan jarak tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam legowo 2 : 1 atau maksimal 4:1. Tanam harus umur muda, kurang dari 18 hss (hari setelah semai). Saat penanaman jangan terlalu dalam. Gunakan cara tanam jiwir 2-3 batang per lubang. Inilah kunci untuk meningkatkan produksi benih padi unggul.

Dalam pemeliharaan yang paling penting adalah pengairan yang berselang, yaitu pemberian air dan buang air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan selalu direndam air. Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100 kg/ha atau sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun. Pemupukan bisa diberikan 2 kali ataupun 3 kali. Penyemprotan POC NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR tiap 1-2 minggu sekali dan bisa dicampur dengan pestisida organik seperti PESTONA, BVR dan CORRIN.

Ketika tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih. Penyortiran dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi yang berbeda varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis gulma yang sefamili dengan padi.

Ada trik juga untuk memantapkan pengisian bulir, yaitu dengan cara menambahkan pupuk NPK ditambah pupuk organik padat POWER NUTRITION ketika bulir padi telah masak susu. Hal ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan memundurkan masa panen.

Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan dengan tanaman padi konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak tercampur dengan benih lain. Gunakan sabit yang bergerigi dan taruh potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat padi menguning sekitar 90 %.

Penjemuran calon benih padi unggul sebaiknya tidak dilakukan dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal atau anyaman bambu. Penjemuran sebaikknya dilakukan saat pagi hari sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore hari sekitar jam 14.30 sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar 14-12 %. Sebelum digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan stagnasi dulu (disimpan dalam karung) sekitar 1-2 minggu. Setelah proses stagnasi bibit padi unggul siap digunakan.

Penulis: TS Pertanian & HPT NASA

Konsultasi & Pemesanan Pupuk Organik NASA silahkan Hubungi :
087770007358 / 081228148229 / pin BB 26d0fa87

BVR

BVR

Natural BVR merupakan produk pengendali hama & penyakit tanaman dari PT. Natural Nusantara. 
Natural BVR efektif dan efisien terhadap hama sasaran, tidak mematikan musuh alami, selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, mendukung program pertanian berkelanjutan. 

Natural BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR.



METILAT

METILAT 

METILAT PLUS PERANGKAP LALAT BUAH

Natural Metilat Plus berfungsi efektif sebagai perangkap lalat buah
Metilat Plus adalah salah satu produk pengendali hama dari PT. Natural Nusantara (NASA) yang berfungsi untuk menangkap lalat buah dan serangga pengganggu lainnya. 


Metilat Plus Natural bekerja dengan cara menebarkan aroma untuk memancing daya tarik lalat buah atau serangga lainnya agar hinggap pada Metilat Plus ini. Ketika lalat buah sudah menghinggapi Metilat ini, maka lalat buah atau serangga lainnya akan terjebak. Sehingga usaha pengendalian serangan lalat buah pada komoditas tanaman bisa tercapai dengan baik.

Cara Pakai : 

Sediakan botol bekas dan kayu sekitar 1,5 – 2,5 meter, kemudian botol tersebut di olesi Metilat lem ini hingga merata. Pasang botol tersebut pada kayu yang telah disediakan tadi. Tancapkan batang kayu tersebut di sekitar kebun atau tanaman anda. Tunggu dan lihat, 5 menit kemudian lalat buah dan berbagai jenis serangga pengganggu tanaman lainnya pasti akan terperangkap.


INFO & PEMESANAN SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :
XL        : 0877.7000.7358
Three  : 0896.7645.3039
Simpati : 0813.9007.1040
pin BB 26D0FA87

PESTONA

PESTONA

PESTONA merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, hortikultura dan tahunan, hasil ekstraksi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif :
1. Azadirachtin, Alkaloid, Ricin (asam ricin), Polifenol, Eugenol, Sitral, Nikotin, Annonain dll.
2. Kandungan lain : Atsiri Oil, Eucalyptus Oil, Solvent Extraction

PESTONA dibuat dari bahan alami, maka PESTONA bersifat :
1. Mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan
2. Relatif aman bagi manusia, hewan piaraan, serta musuh alami hama tanaman.
3. Tanaman/buah bebas residu kimia dan aman dikonsumsi.


MEKANISME KERJA :
PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

SASARAN :
wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dll.

ATURAN PAKAI :
Larutkan 5 cc - 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata. Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.


INFO & PEMESANAN SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :
XL        : 087770007358
Three  : 089676453039
Simpati : 087770007358

pin BB 26D0FA87

GLIO

 GLIO

MEKANISME KERJA GLIO
GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen


Manfaat Natural GLIO
1. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
2. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
3. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
5. Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.

PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
-Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
-Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
-Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
-Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)

Catatan :
- GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
- GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah


PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 - 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
3. Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Catatan : waktu pemberian GLIO sore hari

PERINGATAN
1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
2. Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 250 - 300 C ) dan terlindung dari sinar matahari langsung



INFO & PEMESANAN SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI :
XL      : 087770007358 
Three : 089676453039 
Simpati : 081228148229
pin BB 26D0FA87


KARET DAN CARA BUDIDAYANYA

BUDIDAYA KARET (Hevea brasiliensis)

I. PENDAHULUAN
Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.

3.1.2. Persemaian Bibit
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
GT 1            : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon
LCB 1320    : 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon.
POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun I       : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
Tahun II      : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon
POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

3.1.4. Okulasi

Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Keterangan
Okulasi  Coklat
Okulasi Hijau
Umur batang bawah
9 -18 bulan
3-8 bln
Diameter batang  10 cm dari tanah
+ 2 cm
1 – 1,5 cm

Kayu okulasi  
Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat diameter  1,5 – 3 cm
Dari kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung
- Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.

3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
e. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan kemiringan lahan dan diperkeras.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm


3.3.3. Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.

b. Pemupukan
UMUR
( bulan )
Dosis Pupuk Makro (Per Ha)
Urea
( kg )
Rock Phospat
( kg )
MOP/ KCl
( kg )
Kieserite
(MgSO4) ( kg )
0
0
150
0
0
3
60
115
40
40
8
60
115
40
40
12
75
135
50
40
18
75
135
50
40
24
115
300
115
75
36
210
300
115
75
48
235
300
115
75
dst
Sebaiknya dilakukan analisa tanah

Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 - 36
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali
> 36
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali

Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak  dari awal memakai POC NASA :
> Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
> Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali.  Dosis 3-4 tutup/ pohon

Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)

3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona

3.5.2. Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor),
b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:
- Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
- Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu yang tepat
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
- Bagian yang terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.6. Panen
Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.

Hubungi kami untuk info & Pemesanan Pupuk Organik NASA di  :
Simpati : 081228148229 
XL          : 087770007358 
pin BB 26D0FA87


Pastikan anda membeli di agen/ stokist resmi PT.Natural Nusantara